Tuesday, July 5, 2011

Resensi “PADANG SERIBU MALAIKAT”


Cerita islam yang menegangkan, cerita mujahid yang menginkan syahid di jalan Allah.
Wah, alur ceritanya benar-benar menggetarkn kalbu untuk berjihad di jalan-Mu. Berjuang di jalan allah, mengalahkan anjing-anjing penggangu yang mengusir warga islam dari negaranya. Anak-anak di bunuh dan di bantai di depan mata ibunya. Dan para perempuan di rusak kehormatanya. Itulah yang di lakukan oleh kafir biadab.

Setekah membaca buku itu, aku merasa ingin membela islam. Menegakkan kalimat tauhid, ‘iskariman au mutshadian HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID.

Ini adalah kisah seorang Dani. Seorang pemuda yang diberkahi hidayah oleh Allah sehingga memilih jihad di jalan-Nya daripada meneruskan kuliahnya atau menikah. Ia harus berperang melawan dirinya sendiri, melawan kebiasaan buruknya, dan keinginan-keinginan duniawinya, di kamp Jawer di propinsi Paktia, tigapuluh kilometer dari kota Khust di Afghanistan. Akhirnya, ia pun terjun ke medan jihad melakukan beberapa amaliyat (serangan) bersama kaum mujahidin lainnya.

Di medah jihad itulah ia bertemu dengan karamah-karamah ilahiah, menyaksikan keindahan kematian yang disebabkan oleh jihad. Ia mencium wanginya kesturi para syuhada, menyaksikan dengan mata kepala sendiri para malaikat yang ikut terjun ke medan jihad, menyaksikan pula upaya-upaya dokter nonmuslim untuk merontokkan moral para mujahid. Di situ pula ia bertemu denga Zain, si bocah berusia belasan tahun yang yatim-piatu karena kekejaman komunis, lalu Alex, seorang wartawati Frontier Post Peshawar berkebangsaan Rusia yang beberapa kali ia selamatkan nyawanya, dan rupanya mulai menyukainya.

Lalu syahidkah Dani di medan perang Afghanistan? Tercapaikan keinginan Alex untuk selalu berdekatan dengan Dani? Bagaimana nasib Zain dan kakak perempuannya?

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.