Wednesday, October 19, 2011

Sembelit



Buang air besar ( b.a.b ) bagi usia anak dan dewasa merupakan hal yang biasa dan mudah. Minimal sehari 1 kali b.a.b.

Pada usia lanjut, diatas 60 tahun kebiasaan b.a.b. sering mengalami gangguan. Mungkin 2-3 hari sekali, bahkan pada Usia lanjut yang selalu berbaring diatas bed, maka b.a.b. bisa terjadi setiap 1 minggu sekali. Kurangnya aktifitas fisik, masukan makanan yang sedikit, dapat membuat gerakan peristaltik usus menjadi lemah sehingga proses b.a.b.  menjadi lebih lama terjadi.

Keadaan sembelit atau susah b.a.b. sering membuat perut tidak nyaman, terasa mules, tidak selera makan dll.

----

Seminggu yang lalu datang berobat Pak L, 82 tahun.
Ia mengeluh sembelit sejak 1 minggu yang lalu. B.a.b. sukar dan mesti mengeden dahulu. Menurut pengakuannya ia selalu makan  buah Pisang, Pepaya dll setiap hari. Ia sudah minum obat yang gencar diiklankan di TV, tetapi hasilnya kurang memuaskan.

Tidak ada keluhan b.a.k. Saya khawatir ada gangguan b.a.k. yang disebabkan oleh pembengkakan Kelenjar Prostat ( yang hanya ada pada Pria ). Kalau b.a.k. Pak L tidak harus mengeden dahulu, aliran urine bagus tidak tersenda-sendat.

Pada kunjungan pertama Pak L saya berikan resep tablet yang mengandung Enzym untuk membantu pencernaannya agar memudahkan b.a.b.  dan advis makan Pisang, Pepaya atau buah-buahan lainnya.

3 hari kemudian Pak L datang kembali dan melaporkan bahwa b.a.b. sudah dapat setiap hari tetapi  sekarang timbul rasa nyeri di daerah perut sebelah Kiri bawah.

Pada pemeriksaan raba ( palpasi ) daerah tsb terdapat nyeri tekan. Samar-samar teraba ada tumor / benjolan pada daerah Abdomen kiri bawah.

Saya pikir ini adalah tinja yang masih ada dan belum  keluar semuanya dari usus besarnya. Advis dilakukan pemeriksaan USG pada perutnya, ditolak oleh Pak L karena  kalau memakai Kartu Asuransi Kesehatan Pegawai Negeri harus menunggu lama ( antri ) di RS Umum di kota kami, yang sering membuat tidak nyaman.

Sering kali menghadapi pasien usia lanjut agak sukar karena selain penyakitnya juga karena factor usia yang sudah lanjut.

Akhirnya saya  membuat resep dengan menambahkan jumlah tablet Enzym pencernaan dan tablet Obat cacing yang harganya murah meriah.

Saya bertanya kepada Pak L “Pak, kapan terakhir Bapak minum obat Cacing?”

Pak L menjawab “ Tidak ingat, Dok. Sudah lama sekali saya tidak minum obat Cacing. Apakah itu perlu?”

Saya menerangkan dengan sabar bahwa obat Cacing itu sebenarnya perlu diminum setiap 3-4 bulan sekali. Kalau ada Cacing, maka akan keluar dari tubuh keesokan harinya dan kalau tidak ada Cacing juga tidak akan merugikan kantong kita oleh karena harganya murah.

Dua hari kemudian saya menerima telepon dari Pak L.

“Met pagi, Dok. Ini saya Pak L.” terdengar suara seorang pria disana.

“Met Pak Pak L. Bagaimana kabarnya hari ini?” saya menjawab.

“Dok, saya mau melaporkan bahwa rasa nyeri perut saya sudah hilang. Tadi pagi saya b.a.b. dengan mudah. Sekarang sudah nyaman kembali. Terima kasih, Dok. Maaf sudah mengganggu Dokter” kata Pak L.

“Ah..tidak apa-apa Pak L. Saya turut gembira kalau keluhan di perut Bapak sudah baikan. Jangan lupa makan buah-buahan setiap hari agar b.a.b nya lancar ya” saya menambahkan advis.

Saya merasa plong, kalau pasien Lansia saya ini merasa puas karena keluhan  sembelit dan nyeri perutnya  membaik.

Saya juga berterima kasih kepada tablet Enzym dan tablet Obat Cacing yang saya resepkan.-

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.