Tuberkulosis atau dulu biasa dikenal dengan TBC, merupakan suatu jenis penyakit yang mempunyai stigma yang sangat kuat, dan ganas. Cara penularan dan efeknya tidak mampu disembuhkan dengan tuntas, seta tingkat penularan yang tinggi. Dengan tingginya rasio antara penderita dan yang meninggal, maka tidak mengherankan apabila banyak anggapan yang mengatakan bahwa tuberkulosis tidak bisa disembuhkan. Adapun gejala yang biasa mengiringi tuberkulosis adalah:
- Batuk berdahak lebih dari dua minggu.
- Sering mengalami sesak napas.
- Sering berkeringat dingin berlebihan.
- Demam selama lebih dari satu bulan.
- Nafsu makan menurun dengan drastis.
Karena TB merupakan penyakit yang ganas dan bisa menulari lebih dari 15 orang oleh satu penderita, pasien yang terkena penyakit TB disarankan untuk berobat ke puskesmas, untuk mendapatkan pengobatan dengan program DOTS (Directly Tratment Short-Course), yang merupakan program dari WHO. Pengobatan tersebut harus tuntas selama 6-9 bulan, jika tidak, pasien TB beresiko tinggi terekena penyakit MDR-TB (MultiDrug Resistant Tuberculosis).
MDR-TB adalah penyakit TB yang telah mengalami mutasi, sehingga kebal terhadap obat first line, yaitu OAT (Obat Anti Tuberkulosis). Menghentikan minum obat sebelum waktunya atau tidak rutin minum obat, dipercaya sebagai penyebab utama timbulnya penyakit TB ini. Memang tidak bisa dipungkiri, pasien TB memang harus rutin meminum obat sebanyak 18-24 butir sehari, ditambah lagi obat suntik. Dengan banyaknya jumlah obat yang diminum, memang menyebabkan pasien TB merasa enggan untuk rutin meminum obat atau menghentikan pengobatan, jika badan terasa lebih sehat.
Penghentian meminum obat ini menyebabkan sebagian kuman mati, dan sebagian lagi masih hidup. Kuman yang masih hidup akan bertahan dan membentuk koloni baru lagi yang lebih besar dan lebih kuat terhadap obat antituberkulosis, sehingga timbul juga penyakit baru yang disebut XDR-TB. XDR-TB atau extensively drug resistant tuberculosis merupakan suatu penyakit TB yang lebih berbahaya, karena kuman sudah lebih kebal terhadap fluoroquinolon, kanamycin, amikasin, atau capreomycin...
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.