Foto: thinkstock
Jakarta - Cokelat diperkirakan sudah dipakai sebagai bahan makanan sejak dulu kala. Namun, baru kali ini diketahui bahwa cokelat digunakan sebagai bumbu, bukannya minuman. Fakta ini terkuak saat artefak yang ditemukan di Meksiko selesai diteliti.
Selama ini, para ahli menganggap bahwa biji dan buah cokelat biasa digunakan sebagai minuman di budaya pra-Hispanik. Orang purba mungkin menghancurkan bijinya dan mencampurnya dengan cairan, atau memfermentasi pulp yang mengelilingi bijinya. Diyakini, minuman tersebut disajikan untuk kaum elit.
Namun, penemuan benda-benda kuno di semenanjung Yucatan memperluas pengetahuan para pakar arkeologi. Jejak cokelat berusia 2.500 tahun ditemukan di sebuah piring. Inilah pertama kalinya cokelat kuno didapati selain di gelas.
Karena itulah, para ahli berasumsi bahwa dulu cokelat juga digunakan sebagai saus yang dipadukan dengan makanan padat. Merekapun berpendapat bahwa makanan tradisional Meksiko seperti mole (daging yang diberi saus cokelat) mungkin bersumber dari hidangan purbakala.
"Nampaknya, piring tersebut tidak digunakan sebagai tempat menumbuk biji cokelat karena mereka lebih sering menggunakan batu ulekan," jelas pakar arkeologi Tomas Gallareta saat mengumumkan hasil penelitian National Institute of Anthropology and History Mexico, belum lama ini.
Pecahan piring dan jejak zat kimia tersebut ditemukan di situs arkeologi Paso del Macho di Yucatan pada tahun 2001. Pecahan piring tersebut diperkirakan sudah ada sejak 500 SM. Temuan ini diuji, dan terlihat bahwa terdapat rasio zat theobromine dan kafein yang menjadi indikasi kuat penggunaan cokelat.
"Hal ini menunjukkan bahwa Suku Maya pra-Hispanik mungkin pernah memakan makanan dengan saus cokelat, seperti mole," tulis National Institute of Anthropology and History di websitenya, seperti dikutip dari Time. (fit/odi)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.