Memotivasi anak agar giat melakukan suatu kegiatan positif dan bermanfaat pada dasarnya perlu dilakukan. Selain menambah semangat anak, orang tua juga bangga karena bisa mendidik anaknya melakukan kegiatan positif tanpa perlu pemaksaan.
Terkadang sebagai orang tua, akan segera mengiming-imingi memberikan hadiah es krim atau minuman favorit anak agar anak mau melakukan kegiatan positif pada hari itu. Misalnya anak ngambek tidak mau sekolah hari ini, sebagai orang tua kadang kita menjanjikan hadiah es krim agar mau sekolah. Tindakan ini sebenarnya kurang tepat, karena bisa memicu anak untuk menjadikan alasan bolos agar bisa mendapatkan es krim.
Beberapa metode memotivasi anak, yaitu:
- Metode reinforcement positif.
- Metode token.
Metode ini dilakukan dengan cara memberi reward, yang bisa berupa koin atau sticker bintang, yang bisa ditempelkan pada white board atau papan. Apabila sudah mencapai point tertentu misalnya 10 atau lebih, barulah reward tersebut bisa di wujudkan, misalnya es krim, mainan atau benda lain yang diinginkan anak.
- Metode interval.
Metode ini dilakukan dengan cara membuat kesepakatan dengan anak, agar anak mau melakukan kegiatan positif, seperti sekolah, beribadah atau les dalam kurun waktu tertentu, misalnya satu bulan atau terserah. Pada akhir evaluasi, wujudkan reward yang diperoleh anak, misalnya membeli laptop atau tas kesukaan dan sebagainya.
- Metode reinforcement negatif.
Metode reinforcement negatif adalah suatu metode yang sedikit “nakal”, agar anak termotivasi untuk melakukan kegiatan positif. Misalnya akan menyita mainan favoritnya sementara waktu, agar anak mau melakukan kegiatan positif, seperti les atau sekolah.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.