Saturday, May 12, 2012

Macam Perubahan Selama Kehamilan

http://indahkeluargaku.blogspot.com/2012/05/macam-perubahan-selama-kehamilan.html



Sejak dinyatakan positif mengalami kehamilan, tubuh wanita mengalami beberapa proses perubahan yang signifikan. Perubahan tersebut bisa saja bermacam macam yang bisa berakibat pada timbulnya masalah pada kulit, baik kulit tubuh ataupun pada kulit wajah.

Memang idealnya kehamilan terjadi pada usia 23-35 tahun, hal ini disebabkan kesiapan tubuh yang optimal dalam menerima perubahan tubuh yang terjadi selama masa kehamilan, terutama elastisitas kulit yang masih baik.

Beberapa perubahan yang terjadi selama kehamilan antara lain disebabkan oleh:

Perubahan hormonal.

Perubahan hormonal disebabkan pada saat kehamilan, sejumlah hormon pendukung kehamilan diproduksi oleh tubuh, antara lain:

  • Hormon Human Placental Lactogen/HPL.
  • Hormon relaksin.
  • Hormon esterogen.
  • Hormon progesteron.
  • Hormon Melanocyte Stimulating Hormone/MSH.
Meningkatnya jumlah hormon diatas dapat mempengaruhi kulit, misalnya peningkatan hormon esterogen dapat menyebabkan timbulnya jerawat dan kulit kering.

Perubahan imunologik.

Perubahan imunologik adalah perubahan tubuh untuk beradaptasi dengan kehadiran janin. Janin yang pada awalnya di anggap benda asing, dapat dikenali dan diterima, sehingga tidak di serang oleh kekebalan tubuh.

Perubahan fisiologis.

Perubahan fisiologis adalah perubahan mendasar pada seluruh sistem tubuh dan genitalia. Perubahan ini dimaksudkan untuk menunjang tumbuh kembang janin dalam rahim. Beberapa perubahan yang terjadi adalah:

  • Rahim melebar.
  • Volume darah meningkat.
  • Penumpukan pigmen kulit yang menyebabkan hiperpigmentasi.
Akibat dari hiperpigmentasi adalah timbulnya melasma dan topeng kehamilan.

Perubahan metabolik.

Perubahan metabolik adalah perubahan pada proses-proses kimia didalam tubuh yang meliputi:

  • Penyerapan air.
  • Penguraian zat makanan.
  • Pendistribusian makanan dan nutrisi.
Berbagai dampak perubahan metabolik tersebut menyebabkan terjadinya peregangan pada kulit akibat membesarnya janin dan cairan ketuban. Pada beberapa kasus, peregangan kulit yang terjadi secara maksimum, menyebabkan kulit mengalami perobekan dan meninggalkan stretch-marks. 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.