Thursday, June 23, 2011

N a m a






(phocomelia )

Anda punya nama. Saya punya nama. Orang-orang lain juga punya nama.
Nama merupakan pemberian orang tua bagi keturunannya.
 
Pujangga Inggris William Shakespeare pernah berkata “What is a name”, apalah artinya sebuah nama.
Bagi kita nama merupakan hal yang penting. Nama dapat mengingatkan kita pada sebuah kejadian, sebuah tempat, sebuah kenangan dll.
 
Orang tua yang memberi nama yang bagus kepada putra/inya, dapat juga menaruh suatu pengharapan agar kelak putra/i-nya kelak menjadi orang yang sesuai dengan nama yang diberikannya.
Kalau mempunyai nama Meylie artinya cantik, diharapkan ia menjadi seorang wanita yang cantik atau minimal ia mempunyai inner beauty yang bagus.
 
Saya pernah menjumpai nama seorang pasien Balita yang unik yaitu Boncel.
Boncel di daerah Jawa Barat adalah nama sejenis ikan yang berbadan kecil yang hidup di sungai. Badannya tidak bisa besar dan rupanya kurang menarik.
Suatu pagi ada seorang Bapak mengantar Balitanya berobat di Puskesmas tempat saya bertugas.
Saya bertanya “Pak, nama putra Bapak siapa?”
Pak Alimin ( bukan nama sebenarnya ) menjawab “Boncel, dok.”
Glek… saya heran. Kenapa bapak ini memberi nama Boncel untuk putranya. Penampilan Balita ini lucu dan cukup baik. Tidak jelek-jelek amat. Kalau diberi nama Abidin, Bambang dll tentu lebih keren, tapi ya sudahlah. Bapak itu memberi nama Boncel kepada putranya.
Ternyata ada riwayatnya ( nah…. betul kan nama tentu ada sesuatunya ).
“Dok, saat isteri sya melahirkn anak ini, saya baru pulang dari sungai menangkap ikan. Saya mendapatkan banyak ikan Boncel. Jadi anak ini saya beri nama Boncel.”
“O... begitu ya. Baiklah, lalu apa keluhan Boncel ini?”
Boncel sakit batuk pilek sejak 2 hari yang lalu.
 
Saya membatin “Kalau kelak Boncel dapat menjadi seorag Insinyur atau Dokter, tentu ia akan dipanggil Dokter Boncel, nama yang tidak umum. Kasihan anak ini. Kalau boleh namanya diganti dengan nama lain, misalnya Budi, Bambang atau lainnya.
---
Sebuah nama yang kurang bagus, belum tentu orangnya jelek. Mungkin saja orangnya cakep / cantik.
Ada orang yang mempunyai nama bagus, tetapi tidak mempunyai inner beauty yang bagus, sehinga orang yang cakep / cantik ini tidak mempunyai banyak teman.
 
Dalam dunia kedokteran, saya menjumpai ada nama yang bagus, tetapi orang itu menderita sejak lahir, misalnya sebuah nama: Atresia ani. Bayi ini sejak lahir tidak mempunyai anus sebagai pintu belakang. Bayi ini mesti ditolong secepat mugkin agar sisa pencernaannya dapat dikeluarkan melalui pintu belakang ini. Dokter Ahli Bedah akan membantu membetulkan pintu belakang ini.
 
Phocomelia, juga sebuah nama yang antik, tetapi kau melihat fisiknya cukup mengerikan. Bayangkan anda melihat seorang Bayi yang mempunyai lengan dan kaki yang pendek.
Obat sedative ( penenang ) sekitar tahun1950 yaitu Thalidomide, yang dikonsumsi Ibu Hamil banyak menyebabkan Teratogenik / cacad bawaan yang disebut sebagai Phocomelia, tangan dan kaki tidak terbentuk dengan sempurna. Obat ini sudah lama di tarik dari peredaran.
 
Saya sering bingung juga mendengar sebuah nama yang saya sangka itu milik seorang Wanita tetapi ternyata itu milk seorang Pria, misalnya: Sri yang biasa diberikan untuk Wanita.
Maaf ini haya sekedar contoh sebuah nama.
 
Sri Hartati, Sri Ningrum bagi seorang Wanita.
 
Ada juga Pria yag bernama Sri Kuncoro, seorang relasi kami.
Nama Endang umumnya diberikan untuk Wanita, tetapi ada juga yang diberikan kepada Pria.
Ada yang Wanita bernama Endang ( seperti bunyi Enak ), misalnya Endang Werdaningsih.
Ada Pria yang bernama Endang ( seperti bunyi Entah ,) misalnya Endang Bambang Sasongko.
 
Kalau tidak kenal maka sering tertukar Wanita atau Pria.
Tidak seperti nama yang umum, seperti: Basuki, Bambang dll untuk Pria.
Ester, Eli nama yang umumnya diberikan kepada Wanita.
----
Walau bagaimanpun juga Nama yang diberikan oleh orang tua kita, akan tetap dihormati oleh yang punya nama.




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.