Bunda, memiliki buah hati yang masih balita, tentu sangat lucu dan menggemaskan. Pada saat tersebut, tingkah polah balita masih sangat menggemaskan. Sering bunda melihat mereka bermain dengan teman sebayanya, namun terkadang ketika bermain dengan teman sebayanya, balita bunda kelihatan lebih pendek dibandingkan teman sebayanya. Dengan tinggi badan yang kurang, seringkali bunda berpikir, apa yang kurang dari gizi balita bunda ? Nutrisi apa saja yang harus diberikan agar balita bisa memiliki tinggi badan yang lebih ?
Sebenarnya tubuh pendek balita, memang berkaitan dengan faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orang-tuanya bertubuh pendek, ada kemungkinan anak yang akan dilahirkan bertubuh pendek juga. Menurut para ahli, tubuh pendek pada balita bukanlah permasalahan enteng, sebab tubuh pendek mengindikasikan kurangnya mikronutrien, terutama zinc/seng yang banyak terdapat pada protein hewani. Hal ini juga berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecerdasan dan produktivitas anak pada masa mendatang.
Gangguan pertumbuhan ini sebenarnya dapat terdeteksi ketika balita berusia empat bulan, balita yang aktif, namun kurang protein, tubuhnya cenderung pendek. Efek samping lain dari balita yang bertubuh pendek adalah rawan obesitas, karena gizi yang semestinya digunakan untuk pertumbuhan tinggi badan, akan digunakan untuk pertumbuhan kesamping. Bila sudah mengalami obesitas pada masa balita, diperkirakan akan meningkatkan kemungkinan terserang penyakit pada masa dewasa kelak yang disebut metabolic syndrome, yaitu diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, hingga stroke.
Kasus balita pendek sebenarnya bisa diperbaiki dengan memperhatikan asupan gizi sejak kehamilan, ibu hamil tidak boleh berstatus kurang gizi, yaitu dengan mengukur lingkar lengan atas yang tidak boleh kurang dari 23,5 cm. Selain itu bayi perlu diberi ASI eksklusif sejak lahir...
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.