Tuesday, September 25, 2012

Andai Aku Jalan Kaki, Masihkah Engkau Selalu Ada Untukku?

"Andai aku jalan kaki, di bawah terik matahari, bermandi keringat, menahan lapar, bertubuh dekil nan buluk, dengan dompet kempes yang tak akan bisa  untuk beli sebuah air kemasan gelas, akankah kau, kau, kau, yang kini selalu tersenyum manis dan mendengarkanku, tetap mau menyapaku, tersenyum padaku, menyentuh lenganku, merangkulku, memelukku, menciumku, dan menganggapku manusia ?"
Novel ini berisikan kumpulan-kumpulan cerpen yang digarap dengan bahasa yang ringan dan enak dibaca. Klo ndak percaya silahkan cari aja novelnya (kalo ada temen yang punya mending pinjem aja,hehe -Penghematan boy-). Kali ini saya mencoba mengulas judul novel dengan realita dikehidupan nyata, real of life. Kalau di novel diceritakan andai aku jalan kaki sampai bermandi keringat, menahan lapar, bertubuh dekil nan buluk, dengan dompet kempes yang tak bisa untuk beli sebuah air kemasan gelas yang isinya cuma seribu rupiah mungkin terkesan lebay.com dan mendramatisir keadaan hehehe. Tapi dikehidupan nyata, hal itu bukan tidak mungkin. Karena roda kehidupan selalu berputar. Ada saat seseorang berada dipuncak kesuksesannya, ada kalanya ia mengalami kondisi terburuk dalam hidupnya. Sebutlah kehilangan pekerjaan atau kena PHK (sarkasnya dipecat!!!). Memang PHK bukanlah akhir dari segalanya ataupun kiamat. Dunia belum berakhir kalau kata Shaden (masih inget ama Band yang satu ini to?).
Dengan kondisi tanpa pekerjaan, kehidupan ekonomi seseorang sangat terganggu. Seolah tanpa masa depan (kalo yang ini beneran lebay.com,haha). Kondisi yang tak sama seperti dulu lagi, akankah kau selalu ada untukku kawan?
Bagi saya buku ini sangat menarik untuk dibaca, selain bahasanya yang renyah dan sederhana, juga tersembunyi hikmah yang luar biasa, bahwa kekayaan yang sesungguhnya bukalah terletak pada harta, namun kekayaan yang sesungguhnya adalah saudara/sahabat yang selalu ada untuk kita, ketika kita sedang dalam masa kesuksesan juga ketika kita dalam masa keterpurukan.

http://haritsaja.wordpress.com/2011/03/15/andai-aku-jalan-kaki-masihkah-engkau-selalu-ada-untukku/

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.