Thursday, September 27, 2012

Haruskah Batu Bata Dicat? Cek Dulu di sini!

shutterstock 
Menurut Brick Industry Association, mayoritas bata bersifat netral, namun mortar seringkali memiliki kandungan alkalin. Produk cat akan terpengaruh. Jadi, bahan yang tahan alkalin lebih disarankan.

KOMPAS - Menggunakan batu bata sebagai aksen memang dapat mempercantik rumah. Namun, terkadang penampilan batu bata justru dapat merusak penampilan rumah.
Batu bata berumur panjang, tanpa perawatan, tanpa cat, namun membutuhkan perencanaan yang hati-hati.
-- Scott Crocker

Untuk memperbaikinya, tak jarang orang tergoda untuk mengecat batu bata di rumahnya. Padahal, ada baiknya keinginan itu ditunda dulu. Diana Zumeta dari Brick Restoration, Scott Crocker dari Crocker Breslin Architects, dan Rick Watson dari Sherwin-Williams memberikan komentarnya mengenai pengecatan kembali batu bata.

Haruskah batu bata dicat?

Pertimbangkan baik-baik sebelum memutuskan mengecat batu bata, baik pada interior maupun eksterior.

"Mayoritas bata tidak pernah dimaksudkan untuk dicat," kata Crocker.

"Batu bata berumur panjang, tanpa perawatan, tanpa cat, namun membutuhkan perencanaan yang hati-hati," ujarnya.

Menurut Brick Industry Association, jika Anda mengecat bata eksterior, Anda sebaiknya mengecat kembali setiap tiga sampai lima tahun. Kualitas bata juga akan menentukan pilihan Anda.

Bata yang mudah rusak, mudah rapuh, berada dalam konsisi buruk adalah kandidat yang buruk untuk pengecatan. Cat menghambat pori-pori natural di permukaan bata. Ini akan membesarkan masalah yang memang sudah ada sebelumnya.

Selain mengecat, mengelupas cat dari bata bukan merupakan proses mudah. Anda harus menggunakan bahan kimia, dan seringkali cat tetap tidak terkelupas.

Tak bisa mundur

Setelah Anda memutuskan untuk mengecat batu bata Anda, tidak ada jalan untuk mundur kembali.

"Tanyakan pada diri Anda sendiri, jika Anda ingin menutupi sesuatu yang seharusnya diperlakukan berbeda," kata Crocker.

Ia menyarankan untuk mengontak langsung pemilik gedung sebelumnya, pemilik awal, atau bahkan orang yang membangun rumah untuk menemukan masalah yang mungkin akan muncul.

"Anda harus sangat berhati-hati ketika mengubah hiasan eksterior dari sebuah dinding," kata Crocker.

Kelembaban adalah kekuatiran yang biasanya segera muncul. Air dapat memasuki bata melalui pori-porinyaa, sambungan mortar yang tidak sempurna, dan celah lain. Maka, pastikan bata Anda benar-benar kering sebelum dicat.

Risiko jangka panjang akan terhindar, jika Anda memastikan hal ini terlebih dahulu. Bahan-bahan kimiawi natural dari batu bata juga akan berpengaruh pada ketahanan cat yang Anda berikan.

Residu

Menurut Brick Industry Association, mayoritas bata bersifat netral, namun mortar seringkali memiliki kandungan alkalin. Produk cat akan terpengaruh. Jadi, bahan yang tahan alkalin lebih disarankan.

"Pemekaran" adalah sebutan bagi residu berwarna putih yang menyebalkan. Residu ini seringkali tampak pada dinding bata berusia tua. Residu ini terbuat dari penumpukan garam yang larut di air. Namun, seringkali residu berasal dari kelembaban di dalam bata.

Anda bisa menghilangkan "pemekaran" ini dengan air dan sikat sebelum mengecat bata Anda. Tunggu dan lihat, apakah residu ini akan kembali. Jika kembali, Anda membutuhkan bantuan profesional.

Sumber

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.