Monday, September 3, 2012

Marah, Sama Bahayanya dengan Merokok?

Oleh Wuri Handayani, Indrani Putri

Turunkan emosi demi kesehatan tubuh.

VIVAlife - Ada ungkapan yang mengatakan 'jangan terlalu banyak marah, nanti cepat tua'. Ungkapan ini ada benarnya. Ternyata emosi yang tidak terkendali juga mempengaruhi tingkat kesehatan tubuh.

Menjadi pemarah dan tidak sabar, ternyata menimbulkan gangguan kesehatan yang sama bahayanya dengan merokok. Kemungkinan mereka untuk terserang stroke pun, tidak jauh beda dengan para perokok aktif.

Jika rokok merusak tubuh melalui racun nikotin dan tar, stress melemahkan tubuh dengan mengirimkan sinyal ke kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon adrenalin. Setelah itu, adrenalin akan menaikkan kadar gula darah, meningkatkan detak jantung, dan menaikkan tekanan darah.

Stres juga akan melepaskan hormon kortisol yang pelan-pelan dapat mematikan sel-sel otak. Tepatnya, bagian hippocampus. Dalam hitungan minggu hingga tahun, matinya sel-sel otak akan membuat tubuh tidak berfungsi maksimal, yang bisa berujung pada stroke.

Kabar buruknya, para pemilik kepribadian tipe A beresiko terserang stroke empat lebih tinggi. Kepribadian tipe A diindikasikan dengan karakteristik kasar, agresif, tidak sabaran, dan memiliki temper pendek. Dilansir Daily Mail, mereka akan lebih mudah stress dan mengalami berbagai gangguan kesehatan yang akhirnya berujung stroke.

Semakin ambisius dan tidak sabaran seseorang, risiko terserang stroke semakin tinggi. Risikonya akan semakin berlipat ganda jika pemilik kepribadian tipe A juga memiliki gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, minum minuman beralkohol, terlalu banyak mengonsumsi kafein.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.