Monday, September 3, 2012

Pornografi, Industri 'Purbakala' yang Merambah Sosial Media

Logo Instagram

Jakarta - Sebagai media sosial yang mulai populer, Instagram mulai terjangkiti virus pornografi. Ini tidak bisa terlepas dari imbas booming layanan tersebut, khususnya sebagai media sosial yang mendapatkan tempat di hati pengguna berbagai usia.

Bahkan menurut survei yang diungkapkan pengamat media sosial Nukman Luthfie, tahun 2010 jumlah kata pornografi sudah sama dengan kata media sosial di mesin pencari Google. Artinya, orang lebih suka berselancar di media sosial ketimbang mencari kata pencarian yang berbau porno.

"Padahal tahun sebelumnya, kata pencarian pornografi melalui mesin pencari tidak pernah turun dari angka 40%. Lalu lintas yang padat dibandingkan jumlah konten pornografi itu sendiri yang hanya 2%," ungkap Nukman, saat berbincang dengan detikINET, Senin (3/9/2012).

Sayangnya, keasyikan bermain media sosial dimanfaatkan oleh orang-orang berkecimpung di dunia pornografi dan perjudian untuk menyisipkan konten negatif tersebut ke media sosial.

"Pornogafi dan perjudian sejatinya merupakan industri purbakala yang sudah ada sejak lama dan tidak akan habis baik secara legal maupun sembunyi-sembunyi dan akan menyebar ke media manapun, termasuk media sosial," ungkapnya.

Instagram mau tidak mau juga akan menghadapi 'virus' seperti ini. Menurut Nukman, mungkin Instagram akan mengambil langkah pencegahan melalui penyediaan tools agar pengguna bisa melaporkannya.

"Kalau karyawannya kesulitan menghadang karena sedikit. Lambat laun pasti akan banyak juga, kan Instagram juga sudah dibeli Facebook pasti akan beradaptasi. Tapi intinya gini, apapun keinginan pengguna pasti akan dipenuhi," tandasnya. (tyo/ash) 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.