Wednesday, September 19, 2012

Situs Purbakala di Gunungkidul Digali

Ilustrasi - Situs Batu Berelief Juru Pemelihara Peninggalan Purbakala Desa Belumay, Pagaralam Selatan, Lubis (kanan), menjelaskan kepada Tim Ekspedisi Megalitikum Sripo tentang Situs Batu Berelif. Batu ini bila dilihat dengan seksama seakan menceritakan prajurit berhasil mengalahkan seekor kerbau liar pada zaman pra sejarah. Usia batu ini berkisar 2000 tahun. (Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat) 

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) menyebut bahwa Kabupaten Gunungkidul memiliki hal cukup menarik yaitu, peninggalan prasejarah yang memiliki unsur masa klasik. Hal itu lantaran terdapat beberapa temuan yang disinyalir merupakan peninggalan purbakala periode Hindu Budha.

Belasan mahasiswa Jurusan Arkeologi Universitas Gajah Mada (UGM) dan BP3 melakukan penggalian di situs benda purbakala (eskavasi) di Dusun Butuh, Pulutan, Wonosari yang dimulai sejak Senin (17/9/2012) lalu.

Kegiatan selama 20 hari tersebut merupakan program dari BP3 DIY dan praktek mahasiswa jurusan Arkeologi. Selain mahasiswa, warga juga terlihat sibuk menggali dan membersihkan bebatuan yang disinyalir merupakan benda purbakala.

Pantauan Tribun Jogja (Tribun Network), Rabu (19/9/2012) terdapat beberapa kotak tanah yang sudah diukur dan diberi patok. Dari beberapa bidang tanah tersebut terlihat beberapa bongkah batu berbentuk balok dan menyerupai reruntuhan candi.

Ketua tim Eskavasi dari BP3 DIY, Indung Panca Putra, Mhum menjelaskan ada dua temuan yang sudah terlihat dari kegiatan Eskavasi tersebut.

"Ada dua buah arca dari unsur peninggalan agama Hindu. Satu berupa arca Ganesa dan satu lagi belum jelas, tapi kita sinyalir sebagai arca Agastya," jelasnya kepada Tribun Jogja, Rabu (19/9/2012).

Pihaknya juga masih memerlukan penelitian terhadap benda-benda purbakala yang ditemukan di sekitar tempat tersebut.

"Kami masih belum bisa melihat arsitekturnya. Apakah itu merupakan model bangunan candi atau dasar bangunan, kami masih teliti," jelasnya.

Sementara itu pihaknya telah membuat tujuh kotak eskavasi untuk penelitian lebih lanjut terkait temuan tersebut. Nantinya, hasil temuan tersebut akan menjadi perhatian tersendiri bagi pihak BP3 untuk melindungi benda-benda Purbakala.

Indung juga menjelaskan pihaknya juga akan merekomendasikan tanah tempat temuan benda purbakala tersebut pada pemerintah. Lantaran tanah tempat situs tersebut berada merupakan tanah milik perorangan.

"Kami rekomendasikan agar pemerintah membeli atau menyewa tanah tersebut. Selain itu kami akan membuat konservasi terkait dengan keberadaan situs ini," jelasnya.

Sumber

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.