Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X (ANTARA/ Wahyu Putro A)
Kulon Progo (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, minta masyarakat untuk mencintai produk lokal dalam rangka menumbuhkan kemandirian ekonomi daerah.
"Mari menumbuhkan kecintaan kita kepada produk lokal kita, baik pada skala kabupaten, provinsi maupun nasional sehingga diharapkan mampu menumbuhkan kemandirian ekonomi daerah," kata Sultan di Kulon Progo, Senin.
Menurut Sultan, untuk mewujudkan itu, perlu adanya konsistensi melalui keteladanan dan upaya secara terus menerus melalui program dan kegiatan yang berpihak kepada kemandirian masyarakat.
Sultan mengatakan, untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, Yogyakarta akan mengubah kebijakan pembangunan yang awalnya berbasis daratan menuju ke kemaritiman dengan menggali, mengkaji, dan menguji serta mengembangkan keunggulan potensi lokal berupa teknologi.
Konsekuensinya, kata Sultan, laut selatan bukan lagi ditempatkan sebagai halaman belakang, tetapi justru dijadikan halaman depan.
"Perubahan paradigmatis ini paralel, bahkan didukung oleh kebijakan ekonomi nasional dengan menempatkan wilayah Kabupaten Kulon Progo dalam program Materplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3I) berupa kawasan industri yang termasuk "koridor delapan" seluas 3.500 hingga 3.700 hektare,"katanya.
Pembangunan megaproyek meliputi pelabuhan perikanan Tanjung Adikarta, Bandara Internasional, Kawasan Industri, Kawasan Agropolitan dan Minapolitan, Kawasan Wisata Maritim, serta Kawasan Industri Baja yang mengandung deposit vanadium, yang di dunia hanya ditemukan di Kulon Progo dan Meksiko.
"Direncanakan pembangunan pelabuhan samudera untuk memfasilitasi transportasi ekspor produk-produk hasil industri yang berada di kawasan industri, sekaligus mengantisipasi perkembangan dunia pelayaran yang cenderung menggunakan kapal-kapal besar," kata Sultan.
Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo mengatakan, Kabupaten Kulon Progo merupakan jembatan emas dalam mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk mewujudkan percepatan pembangunan ekonomi, Pemkab Kulon Progo akan mendorong percepatan pelaksaan megaproyek seperti industri baja dan investasi. Selain itu, kata Hasto, pembangunan di Kulon Progo dilandasi semangat gotong royong.
"Program gotong royong yakni pada 2012 dengan program bedah rumah sudah terlaksana sebanyak 166 dengan total anggaran Rp1,6 miliar. Serta mendorong perekonimian mandiri dengan semangat `bela dan beli Kulon Progo`," kata Hasto. (KR-STR)
Sumber
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.