Monday, October 1, 2012

Mencari bantuan dana


Sore hari sekitar pukul 18.30 dua hari yang lalu saat saya menerima kedatangan seorang Mecical representative ( medailer ) suatu perusahaan obat, terdengar bel pintu ruang tunggu.

Saat itu saya menemui seorang pria usia sekitar 3o tahunan.
Saya bertanya kepadanya “Apakah anda ingin berobat? Silahkan tunggu dahulu, saya sedang ada tamu” sambil mempersilahkan pria itu duduk di Ruang tunggu.

Pria itu berkata “ Rumah saya di jalan Anu, Perumnas.”

Saya tidak mengerti dengan jawabannya itu. Ditanya A jawabnya B.

Saya berkata lagi “Maksud anda, mau apa?”

Tampak wajahnya seperti kebingungan menatap wajah saya. Rupanya ia malu untuk menyampaikan maksud kedatangannya.

Saya bertanya lagi “Pak, ada keperluan apa?”

Dia menjawab “Isteri saya baru melahirkan di Bidan Anu,” sambil tersenyum.

Saya masih tidak mengerti dengan jawabannya itu. Lalu saya berpikir “Isterinya baru melahirkan, lalu suaminya datang kepada saya. Mungkin dia mau minta sumbangan untuk biaya melahirkan.” Tempat praktik saya dengan daerah Perumnas, cukup jauh, sekitar 3 km. Lokasi rumahnya cukup jauh untuk minta sumbangannya.

Saya berkata lagi “O.. isteri anda baru melahirkan dan sekarang anda mau minta sumbangan untuk biaya melahirkan?

Tampak wajah pria itu tersenyum dan menganggukan kepalanya.
Saya memberikan sejumlah uang untuk keperluan biaya melahirkan.

Setelah mengucapkan terima kasih, pria itu meninggalkan tempat praktik saya.
Pria itu rupanya berkeliling kota, untuk mencari dana untuk biaya isterinya yang baru melahirkan.-

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.