Monday, October 8, 2012

Media Punya Kepentingan dalam Pemberitaan

Para peserta talkshow sedang menyimak materi dari presenter, TVOne, Alfito Deannova Ginting, di gedung asrama putra SMA, Semanggi, Pasar Kliwon, Sabtu (6/10/2012). (Muhammad Khamdi/JIBI/Espos)

SOLO--Media massa yang beredar di masyarakat mempunyai kepentingan dalam pemberitaan. Oleh sebab itu, tidak ada media yang bisa dikatakan independen.

Pernyataan itu disampaikan presenter TVOne, Alfito Deannova Ginting, dalam materi talkshow dengan tema Peran Strategis Media Dalam Dakwah yang diselenggarakan oleh Divisi Pendidikan Kepemudaan MTA.

“Media tidak berdiri di ruang hampa. Ada kepemilikan, pasar, politik atau kekuasaan dan publik. Berita dikeroyok oleh stakeholder karena banyak kepentingan. Maka ketika ada orang bilang, berita jangan diintervensi dong, bagi saya itu tidak mungkin,” kata Alfito di gedung asrama putra sekolah menengah atas (SMA) MTA, Semanggi, Pasar Kliwon, Sabtu (6/10/2012).

Alfito menerangkan tidak ada satu media pun di dunia ini yang tidak mempunyai kepentingan dalam pemberitaan. Kepentingan itu bisa berupa sosial, politik, kekuasaan dan lain sebagainya. “Berita yang dikeluarkan pasti diintervensi oleh pemiliknya. Karena yang namanya manusia pasti mempunyai kepentingan. Sebagai contoh kecil, anda membikin blog. Apa itu tidak ada kepentingan? Tujuannya eksis demi kepentingan pribadi kan?” papar Alfito.

Dalam acara talkshow tersebut, Alfito mencoba memberikan pencerahan kepada peserta tentang berbagai hal mengenai kepentingan media. Maka, masyarakat jangan heran apabila setiap media pasti beda pemberitaan dalam menanggapi satu kasus yang sama. “Namanya wartawan juga manusia. Ketika kerja di lapangan tentu ada kepentingan yang harus digali. Belum lagi jika kepentingan itu menyangkut sang pemilik media, pasti akan selalu diblow-up yang baik-baik, begitu pula sebaliknya,” ujar mantan presenter SCTV ini.

Ketua Panitia, Firman Irwanto, mengatakan seminar yang dihadiri 400-an orang terdiri warga umum, warga MTA, kalangan mahasiswa, aktivis pers kampus, aktivis pers siswa, guru sekolah, pemerhati media dan sejumlah tamu undangan lainnya.

“Kami berharap peserta bisa tercerahkan apa yang disampaikan narasumber. Media menjadi wadah pencerdasan kepada masyarakat. Berita maupun informasi dari media elektronik dan media cetak dapat menjadi insipirasi bagi semuanya. Apalagi kalau kita menulis di media dengan informasi yang inspiratif, hal itu termasuk dakwah,” paparnya.

Sumber

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.