Media Sosial Diakses Karyawan Kantoran Tiap 10 Menit Sekali

Tahukah Anda, jika gara-gara karyawan kantoran Amerika Serikat sering akses media sosial saat jam kerja, negeri Paman Sam ini kehilangan USD 650 miliar tiap tahun. Menurut studi terbaru, rata-rata pekerja kantoran mengakses social media tiap 10 menit sekali.

Facebook, Twitter, Youtube, ngeblog, dan media sosial lain memang mengasyikkan dan terkadang melupakan pengguna akan waktu. Meski ditengah pekerjaan, karyawan kantoran tak pernah luput untuk ber-social media.

Dikutip dari Mashable, Rabu (26/09/12), Red e App, layanan pengukur dampak media sosial terhadap pekerjaan menyatakan, jika social media menjadi faktor yang paling mempengaruhi produktivitas karyawan di kantor mereka.

Pekerja kantor, rata-rata harus menghentikan pekerjaannya setiap 10,5 menit sekali untuk mengakses media sosial. Mereka juga membutuhkan setidaknya 23 menit untuk bersosialisasi di media sosial sebelum kembali berkerja.

Dan yang paling parah, akibat ekosistem internet yang tak sehat ini, Amerika Serikat kehilangan hingga USD 650 miliar dalam setahun. Dan berikut sejumlah data serta fakta terkait hubungan media sosial dengan pekerjaan menurut Red e App:

1. Setiap satu jam sekali pekerja akan berhenti bekerja selama empat kali. Dan 40% pekerjaan yang terhenti tidak langsung dikerjakan kembali dan dilanjutkan. 
2. Setiap 10,5 menit sekali pekerja mengecek akun-akun mereka di media sosial.
3. Setidaknya membutuhkan waktu 23 menit untuk kembali beraktivitas di pekerjaan setelah asyik di media sosial. 
4. Amerika Serikat harus kehilangan ekonomi mereka hingga USD 650 miliar dalam setahun akibat ekosistem internet yang tak sehat ini. 
5. Saban harinya, telah beredar 1 miliar + update status Facebook, 62 miliar email, serta 400 juta tweet. 
6. Facebooker menghabiskan rata-rata 405 menit di Facebook, 28% jam kerjanya guna membaca email, serta 89% menit sebulan untuk bermain Twitter. 
7. Setidaknya ada 1 juta akun baru yang dibuat di Twitter dan 700 ribu pesan dikirim di Facebook.

Sumber